Belajaraktif.com – Sedeqah merupakan amalan yang dianjurkan dalam ajaran Islam. Karena sedeqah memiliki berbagai manfaat dan keutamaan, manfaat bagi diri sendiri bisa mensucikan harta dan jiwa. manfaat bagi oran lain yaitu bisa memberikan keringan dan kebahagiaan.
Harta tidak selamanya abadi, harta tidak menjadikan bahagia bagi seseorang sebelum harta tersebut diberikan beberapa bahagianya untuk orang lain. Oleh karena itu, perlu memahami dasar dan keutamaannya.
DALIL-DALIL TENTANG SEDEQAH
Sedeqah di Jalan Allah (Q.S. Al-Baqarah 2: 261)
“perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui.”
Anjuran Berinfaq dengan Ikhlas (Q.S. Al-Baqarah 2 : 267)
“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, Padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.”
Sedeqah dan Kematian (Q.S. Al-Munafiqun ayat: 10)
“dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku Termasuk orang-orang yang saleh?”
Bersedeqah dalam keadaan Lapang dan Sempit (Q.S.Ali Imran : 134)
“(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”
Sedeqah mensucikan Jiwa (Q.S. At Taubah : 103)
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan[658] dan mensucikan[659] mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.”
Sedeqah yang Baik-baik (A.S. Ali Imran : 92)
“kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. dan apa saja yang kamu nafkahkan Maka Sesungguhnya Allah mengetahuinya.”
Dalil dari Hadits Nabi ﷺ
- Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah ﷺ., bersabda: “Setiap persendian manusia wajib sedekahnya setiap harinya. Setiap kali seseorang menyempurnakan salatnya, maka itulah sedekahnya. Setiap kali seseorang berpuasa, maka (setiap hari) itu itulah sedekahnya, dan setiap kali seseorang berhubungan badan dengan istrinya, maka (setiap hari) itu itulah sedekahnya.” (HR. Bukhari Muslim). Hadis ini menunjukkan bahwa setiap amalan baik yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari memiliki nilai sedekah di mata Allah Swt.
- Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah ﷺ bersabda: “Orang yang senantiasa memberi sedekah akan terhindar dari siksa kubur.” (HR. Tirmidzi). Hadis ini menegaskan bahwa sedekah memiliki kekuatan untuk melindungi seseorang dari siksa kubur di akhirat nanti.
KEUTAMAAN SEDEKAH
- Media Penghapus Dosa
Salah satunya dengan sedekah. Rasulullah ﷺ pernah bersabda :.
“Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air itu memadamkan api.” (HR. At-Tirmidzi).
2. Media untuk melipatgandakan pahala
Sebagaimana yang sudah disebutkan dalam Al-Qur’an yang berbunyi:
“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (QS. Al Hadid: 18)
3. Sedekah Tidak Mengurangi Harta
“Sedekah adalah ibadah yang tidak akan mengurangi harta, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda untuk mengingatkan kita dalam sebuah riwayat Muslim, “sedekah tidaklah mengurangi harta.” (HR. Muslim)
Mengapa sedekah tidak akan mengurangi harta? Karena meskipun secara tersurat harta terlihat berkurang, namun kekurangan tersebut akan ditutup dengan pahala di sisi Allah SWT dan akan terus bertambah kelipatannya menjadi lebih banyak. Hal ini merupakan janji Allah yang termaktub dalam surat Saba’ yang berbunyi :
“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezeki sebaik-baiknya.” (QS. Saba’: 39)
4. Menjadi naungan dihari kiamat
Saat kelak di Padang Mahsyar setiap manusia akan menunggu giliran untuk diadili dari timbangan amal baik dan buruknya. Bisa dibayangkan berapa lama manusia akan menunggu dan merasakan panasnya terik matahari yang sangat dekat dengan kepala.
Maka, dijelaskanlah dalam hadits Rasulullah SAW bahwasannya yang menjadikan naungan umat manusia di hari kiamat nanti adalah amalan sedekahnya.
“Naungan orang beriman di hari Kiamat adalah sedekahnya.” (HR Ahmad)
5. Memanjangkan usia dan mencegah kematian buruk
Yang dimaksud dalam memanjangkan usia disini adalah amalan kebaikan dari orang yang bersedekah ini akan terus dikenang melebihi umur hidup di dunia. Dengan sedekah seseorang dijauhkan dari kematian buruk. Hal ini seperti yang disebutkan dalam sabda Rasulullah SAW.
“Sesungguhnya sedekahnya orang muslim itu dapat menambah umurnya, dapat mencegah kematian yang buruk, Allah akan menghilangkan darinya sifat sombong, kefakiran dan sifat bangga pada diri sendiri.” (HR. Thabrani)
6. Sedekah dapat menjauhkan diri dari api neraka
Sebagaimana sedekah bisa menghapus dosa-dosa, maka dengan sedekah pulalah kita bisa terhindar dari api neraka. Mengingat pahala berlipat ganda yang didapat serta dihapusnya dosa-dosa, maka kita pun bisa menjauhkan diri kita agar tidak masuk ke dalam neraka jahanam. Hal ini sebagai sabda Rasulullah SAW,
“Jauhkan dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan (sedekah) sebutir kurma.” (Muttafaqun ‘alaih)
7. Menjadi obat bagi orang yang sakit
Sedekah dapat mengobati orang yang sakit, sebagaimana yang tercantum dalam hadits berikut: “Obatilah orang sakit kalian dengan sedekah.” (HR. Abu Daud)