belajaraktif.com-Pendidikan karakter adalah pendekatan dalam pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan karakter atau kepribadian yang baik pada individu. Berikut ini adalah pengertian dari pendidikan karakter menurut beberapa ahli:

  1. Lickona (1991): Pendidikan karakter adalah usaha sadar dan terencana dalam membantu siswa memahami, peduli, dan berkomitmen terhadap nilai-nilai moral yang baik.
  2. Berkowitz (1993): Pendidikan karakter adalah proses pembelajaran yang memberikan pengalaman-pengalaman belajar yang memungkinkan individu menginternalisasi nilai-nilai moral dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai tersebut.
  3. Ryan dan Bohlin (1999): Pendidikan karakter adalah proses pembentukan nilai-nilai moral yang dilakukan secara konsisten, terstruktur, dan berkelanjutan untuk membantu individu mengembangkan kepribadian yang baik.
  4. Nucci (2001): Pendidikan karakter adalah upaya sistematis untuk mengembangkan moralitas individu melalui pengajaran, pengalaman sosial, dan pembentukan kebiasaan baik.
  5. Lickona dan Davidson (2004): Pendidikan karakter adalah usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk membantu individu mengembangkan nilai-nilai moral yang baik, menjadikannya bertanggung jawab, dan membentuk kepribadian yang baik.

Pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk individu yang memiliki nilai-nilai moral, seperti kejujuran, tanggung jawab, toleransi, kerjasama, dan kepedulian terhadap sesama.

Manfaat Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter memiliki manfaat yang sangat penting dalam membentuk generasi yang berkualitas dan memiliki moral yang baik. Berikut adalah beberapa manfaat dari pendidikan karakter:

  1. Membentuk nilai-nilai moral yang kuat: Pendidikan karakter membantu individu untuk mengembangkan nilai-nilai moral yang penting seperti kejujuran, integritas, tanggung jawab, dan empati. Dengan memiliki nilai-nilai moral yang kuat, individu akan mampu membuat keputusan yang baik dan bertindak dengan integritas dalam kehidupan sehari-hari
  2. Meningkatkan kualitas hubungan sosial: Pendidikan karakter membantu individu untuk mengembangkan keterampilan sosial yang baik seperti kerjasama, toleransi, pengendalian diri, dan penghargaan terhadap perbedaan. Hal ini akan meningkatkan kualitas hubungan sosial mereka dengan orang lain, baik di lingkungan sekolah maupun di masyarakat.
  3. Membantu mengatasi konflik: Dengan memiliki pendidikan karakter yang baik, individu akan mampu mengatasi konflik dengan cara yang lebih baik. Mereka akan belajar untuk mengendalikan emosi mereka, berkomunikasi dengan baik, dan mencari solusi yang adil dan saling menguntungkan untuk semua pihak.
  4. Meningkatkan kinerja akademik: Pendidikan karakter dapat berdampak positif pada kinerja akademik seseorang. Dengan memiliki nilai-nilai seperti disiplin, kerja keras, dan ketekunan, individu akan lebih fokus dan memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar. Mereka juga akan memiliki sikap positif terhadap pembelajaran dan lebih mampu mengatasi tantangan akademik.
  5. Meningkatkan kualitas kepemimpinan: Pendidikan karakter membantu individu untuk mengembangkan kualitas kepemimpinan yang baik. Mereka akan belajar untuk menjadi pemimpin yang adil, bertanggung jawab, dan memiliki kepekaan terhadap kebutuhan orang lain. Hal ini akan membantu mereka dalam mengambil inisiatif dan memimpin dengan contoh yang baik dalam lingkungan sekolah dan masyarakat.
  6. Meningkatkan rasa memiliki terhadap masyarakat: Dengan pendidikan karakter, individu akan belajar untuk memiliki rasa tanggung jawab dan peduli terhadap masyarakat di sekitar mereka. Mereka akan belajar untuk menjadi warga negara yang baik, yang peduli terhadap kepentingan bersama dan siap untuk berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih baik.

Dengan memiliki pendidikan karakter yang baik, individu akan memiliki landasan moral yang kuat, keterampilan sosial yang baik, motivasi yang tinggi, dan kemampuan kepemimpinan yang berkualitas. Hal ini akan membantu mereka tumbuh dan berkembang menjadi individu yang lebih baik dalam segala aspek kehidupan.

Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah
Pendidikan karakter merupakan sebuah konsep yang penting dalam dunia pendidikan karena bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan nilai-nilai positif pada peserta didik. Dalam penerapannya, pendidikan karakter dapat dilakukan di berbagai tingkat pendidikan, termasuk di sekolah. Berikut adalah beberapa cara penerapan pendidikan karakter di sekolah:

  1. Membangun budaya sekolah yang positif: Membangun budaya sekolah yang positif adalah langkah awal dalam penerapan pendidikan karakter. Hal ini dapat dilakukan dengan menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, saling menghargai, dan berinteraksi secara positif antar siswa dan guru. Guru dan staf sekolah juga harus memberikan contoh perilaku yang baik dan menjadi teladan bagi siswa.
  2. Mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam kurikulum: Pendidikan karakter dapat diintegrasikan dalam kurikulum sekolah dengan mengajarkan dan menerapkan nilai-nilai karakter dalam setiap mata pelajaran. Misalnya, nilai kejujuran dapat diajarkan dalam pelajaran matematika dengan menghargai ketelitian dan kejujuran dalam menyelesaikan soal matematika.
  3. Menyediakan kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung pendidikan karakter: Sekolah dapat memberikan kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung pendidikan karakter, seperti klub sosial, klub lingkungan, atau klub kegiatan amal. Kegiatan-kegiatan ini dapat membantu siswa untuk mengimplementasikan nilai-nilai karakter dalam kehidupan sehari-hari.
  4. Melibatkan orang tua dalam pendidikan karakter: Kolaborasi antara sekolah dan orang tua sangat penting dalam penerapan pendidikan karakter. Sekolah dapat melibatkan orang tua dalam kegiatan pendidikan karakter, seperti diskusi keluarga tentang nilai-nilai karakter atau mengajak orang tua untuk menjadi sukarelawan dalam kegiatan sekolah yang berkaitan dengan pendidikan karakter.
  5. Evaluasi dan umpan balik: Sekolah perlu melakukan evaluasi dan umpan balik secara berkala terkait penerapan pendidikan karakter. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan siswa, guru, dan orang tua dalam proses evaluasi. Umpan balik yang diberikan dapat digunakan sebagai bahan untuk meningkatkan dan mengembangkan program pendidikan karakter di sekolah.

Penerapan pendidikan karakter di sekolah bukanlah suatu hal yang instan, melainkan sebuah proses yang membutuhkan kerja sama dan komitmen dari semua pihak terkait. Dengan menerapkan metode-metode di atas, diharapkan sekolah dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang positif dan mampu membentuk pribadi siswa yang berkarakter baik.

Untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul diperlukan 5 tindakan strategis yang harus dilakukan, dimana salah satunya adalah peningkatan pendidikan karakter dan pengamalan Pancasila secara terus menerus. Pendidikan karakter harus terus diajarkan dan dipupuk kepada peserta didik seperti nilai-nilai kasih sayang, keteladanan, moralitas, prilaku dan kebhinekaan.

Hal ini senada dengan apa yang ada dalam Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional (Sisdiknas), pasal 1 ayat 1 yang menyebutkan bahwa guru harus dapat melaksanakan pembelajaran yang mengarahkan peserta didiknya secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan lainnya yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pada hakekatnya, Pendidikan karakter tersebut didefinisikan sebagai usaha menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik (habituation) sehingga peserta didik mampu bersikap dan bertindak bersandarkan nilai-nilai yang telah menjadi kepribadiannya. Pendidikan Karakter harus selalu diajarkan, dijadikan kebiasaan, dilatih secara konsisten dan kemudian barulah menjadi karakter bagi peserta didik.

Guru sangat berperan dalam penguatan pendidikan karakter bagi anak didiknya, dimana guru harus mencontohkan apa yang disampaikan dan akan ditiru oleh anak didiknya. Keteladanan yang dicontohkan oleh guru akan memudahkan penerapan nilai-nilai karakter bagi peserta didik. Guru adalah seorang yang digugu dan ditiru. Di gugu diartikan adalah apa saja yang disampaikan oleh guru, baik lisan maupun tulisan dapat dipercaya dan diyakini kebenarannya oleh semua peserta didik. Sedangkan ditiru artinya sebagai seorang guru harus menjadi suri tauladan dalam setiap perbuatannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa guru dijadikan panutan dan teladan bagi semua anak didiknya.

By Syamsul Rizal

Dosen Tetap IAI Diniyyah Pekanbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *