Belajaraktif.com – Pantun sering digunakan untuk menyampaikan pesan moral, nasihat, atau petuah kepada pendengarnya. Dengan bahasa yang indah dan berirama, nasihat yang disampaikan melalui pantun menjadi lebih mudah diterima dan diingat.

Pada momen tertentu pantun bisa menjadi pengingat suatu peristiwa atau keadaan. Berikut Penulis suguhkan bait-bait pantun pada momen menyambut tahun baru, baik tahun baru masehi ataupun Hijriyah.


Di tengah laut terkembangnya layar;
Matahari terbenam diufuk barat;
Jika manusia istiqamah berikhtiar;
Mendapat hikmah pada setiap saat.

Seutas benang berwana merah;
Kain dianyam terasa halus;
Jangan berharap masa depan bisa cerah;
Jika berbuat tidak pernah serius.

Kalau bekerja terasa penat;
Rehat sejenak rebahkan badan;
Awal tahun sudahpun terlihat;
Kinerja kurang segera tingkatkan.

Sayup memandang mata melihat;
Cuaca cerah diwaktu pagi;
Berubah tahun tiada yg meningkat;
Petanda diri tegolong orang merugi.

Duduk bersila disaat makan;
Budaya melayu harus dijunjung;
Berubah tahun meningkat pula kebaikan;
Petanda diri tegolong orang beruntung.

Tumbuh subur daun ilalang;
Akarnya panjang enak dimakan;
Keburukan tahun lalu jangan diulang;
Jadikan pelajaran untuk masa depan.

Tikar teranyam dari daun pandan;
Tikar rapi tersusun indah;
Jika mengaku orang yang beriman;
Hisablah diri tingkatkan ibadah.

Jangan berharap hidup bahagia;
Dengan orang tua jauh dari taat;
Tahun baru bukanlah bereforia;
Ukur diri apa yang telah diperbuat;

Terlihat indah bongkahan karang;
Karang disusun di atas tanah;
Tahun lalu terasa banyak yang kurang;
Tahun depan haruslah ditambah.

Pandai-pandai kata pepatah;
Pandai dimaksud dalam berbuat;
Bekerjalah diri hanya karena Allah;
Agar tahu akan segala manfaat.

Rotan bukan sembarang rotan;
Rotan diambil sampai ke akarnya;
Jika diri diamanahkan sebuah jabatan;
Laksanakan tugas sesuai tupoksinya;

Hidup rukun dalam berkeluarga;
Hidup tenang terasa nyaman;
Amanah didunia tidak pernah dijaga;
Diakhirat kelak dengan Allah akan berurusan.

Terlihat lucu anak pak Amat;
Bernyanyi asyik sambil bergitar;
Demikian pantun bisa saya buat;
Jika ada yang kurang, komen dikolom komentar;


Oleh: Syamsul Rizal

By Syamsul Rizal

Dosen Tetap IAI Diniyyah Pekanbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *