Oleh: Rahmad Fauzi Lubis, S.Pd., M.Pd.
Belajaraktif.com- Makna surat Al Ashr bisa kita pelajari dengan baik jika anda mau, karena di dalam Al Qur’an sudah dijelaskan secara rinci mengenai hal tersebut. Alahkah baiknya sebagai hamba-Nya yang beriman dan bertaqwa sebaiknya mempelajari serta mengamalkannya.
Di dalam surat Al Ashr di dalamnya terkandung pesan tersirat mengenai membebaskan diri dari hal – hal yang merugikan. Berikut firman Allah ﷻ, bisa anda simak di bawah ini :
”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al ‘Ashr)
Surat Al ‘Ashr ialah salah satu surat yang ada di dalam Al Qur’an yang sudah banyak dihafalkan oleh berbagai kaum muslim dengan alasan karena ayatnya pendek, simpel dan juga sangat mudah untuk dihafalkan. Tetapi sayangnya, mengenai arti tersirat yang ada di dalamnya sangatlah sedikit di antara mereka kaum muslimin yang bisa mendapatkan makna serta memahaminya dengan baik. Walaupun surat termasuk dalam surat yang pendek, namun ternyata mempunya makna yang terkandung yang sangat dalam.
Oleh karena itulah Imam Asy Syafi’i rahimahullah akhirnya mengungkapkan pendapatnya :
”Seandainya setiap manusia merenungkan surat ini, niscaya hal itu akan mencukupi untuk mereka.” (Tafsir Ibnu Katsir 8/499)
Selanjutnya dari pendapat Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata, ”Maksud perkataan Imam Syafi’i adalah surat ini telah cukup bagi manusia untuk mendorong mereka agar memegang teguh agama Allah dengan beriman, beramal sholih, berdakwah kepada Allah, dan bersabar atas semua itu. Beliau tidak bermaksud bahwa manusia cukup merenungkan surat ini tanpa mengamalkan seluruh syari’at. Karena seorang yang berakal apabila mendengar atau membaca surat ini, maka ia pasti akan berusaha untuk membebaskan dirinya dari kerugian dengan cara menghiasi diri dengan empat kriteria yang tersebut dalam surat ini, yaitu beriman, beramal shalih, saling menasehati agar menegakkan kebenaran (berdakwah) dan saling menasehati agar bersabar.” (Syarh Tsalatsatul Ushul)
Berikut penjelasan mengenai makna yang terkandung di dalamnya :
- Iman Yang Dilandasi Dengan Ilmu Pengetahuan
Di dalam surat ini Allah Swt menyampaikan penjelasannya bahwa seluruh manusia yang memang benar-benar berada dalam kerugian. Kerugian disini mempunyai maksud yang ada dalam ayat ini bisa saja bersifat mutlak, artinya manusia akan merugi di dunia dan juga di akhirat, tidak akan memperoleh suatu kenikmatan dan tentunya mereka akan mendapatkan tempat khusus yakni dimasukkan ke dalam neraka.
Mungkin bisa jadi mereka hanya akan mengalami suatu kerugian itu dari satu sisi saja. Oleh sebab itulah, maka di dalam surat Al Ashr Allah menjelaskan bahwa kerugian – kerugian yang pasti akan didapatkan oleh para umat manusia terkecuali mereka yang mempunyai empat kategori yang sudah dibahas di dalam surat tersebut. (Taisiir Karimir Rohmaan hal. 934)
Kategori pertama yakni mengenai beriman kepada Allah Swt. Mengenai keimanan disini tidak akan bisa terwujud tanpa adanya ilmu di dalamnya. Karena keimanan bisa dikatakan sebagai cabang dari ilmu itu sendiri dan kemudian keimanan tidak bisa menjadi sempurna apabila tanpa adanya ilmu.
Ilmu yang dimaksud di atas ialah ilmu agama. Sebagai seorang muslim anda tentunya mempunyai kewajiban untuk memahami dan juga mempelajari dari setiap ilmu yang diperlukan oleh seorang mukallaf mengenai berbagai masalah yang mereka tengah hadapi khususnya permasalahan agamanya.
Seperti halnya mengenai prinsip – prinsip keimanan dan juga syari’at-syari’at Islam. Bermacam – macam lmu yang mengulas tentang kewajiban yang harus mereka hindari berupa sesuatu yang memang diharamkan, kemudian hal apa saja yang mereka perlukan di dalam mu’amalah dan masih banyak lagi.
Berikut sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
”Menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah nomor 224)
”Seorang wajib menuntut ilmu yang bisa membuat dirinya mampu menegakkan agama.” (Al Furu’ 1/525)
Berikut firman Allah mengenai hal ini :
”Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Quran itu dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengannya siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami.”(Asy Syuura: 52)
- Mengamalkan Ilmu yang Kita Punyai dan Ketahui
Hal ini dijelaskan di dalam Hadits, anda bisa simak di bawah ini :
”Seorang yang berilmu akan tetap menjadi orang bodoh sampai dia dapat mengamalkan ilmunya. Apabila dia mengamalkannya, barulah dia menjadi seorang alim.” (Dikutip dari Hushul al-Ma’mul).
”Seorang hamba tidak akan beranjak dari tempatnya pada hari kiamat nanti hingga dia ditanya tentang ilmunya, apa saja yang telah ia amalkan dari ilmu tersebut.” (HR. Ad Darimi nomor 537 dengan sanad shahih). - Berdakwah di Jalan yang Allah Ridhoi
Hal ini dijelaskan di dalam Al Qur’an dan Hadits, anda bisa simak di bawah ini :
“Katakanlah, “inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik.” (QS. Yusuf: 108).
“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri?” (QS. Fushshilat : 33)
”Tidak sempurna keimanan salah seorang diantara kalian, hingga ia senang apabila saudaranya memperoleh sesuatu yang juga ia senangi.” (HR. Bukhari nomor 13) - Banyak Bersabar Dalam Melakukan Proses Dakwah
Hal ini dijelaskan di dalam Al Qur’an, anda bisa simak di bawah ini :
”Dan sesungguhnya telah didustakan (pula) para rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Kami terhadap mereka” (QS. Al-An’am : 34).
”Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang munkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” (QS. Luqman :17) - Mereka yang Beramal Sholeh
Mereka – mereka yang beramal sholeh tidak tergolong dalam orang – orang yang merugi seperti yang dijelaskan dalam surat Al Ashr. Amal sholeh disini ialah perbuatan yang baik dari segi lahir maupun dari segi batin. Mengamalkan semua yang diwajibkan dan disunahkan oleh Allah Swt. - Mereka yang Saling Menasehati dan Mengingatkan Dalam Kebaikan
Saling menasehati dan juga mengingatkan antara umat muslim terutama dalam hal kebaikan bukanlah tergolong dalam hal yang merugikan seperti yang dijelaskan di dalam surat Al Ashr. Justru anda akan menjadi pribadi yang jauh lebih baik karena sering mengingatkan (mengamalkan kebaikan) kepada orang lain. - Mereka yang Saling Menasehati Mengenai Kesabaran
Saling menasehati antara umat muslim terutama dalam hal kebaikan bukanlah termasuk dalam hal yang merugikan seperti yang dijelaskan di dalam surat Al Ashr. Justru anda akan menjadi pribadi yang jauh lebih baik karena sering menasehati (mengamalkan kebaikan) mengenai bagaimana cara bersabar dan menghadapi masalah kepada orang lain. - Sukses Pada Diri Sendiri dan Juga Untuk Orang Lain
”Maka dengan dua hal yang pertama (ilmu dan amal), manusia dapat menyempurnakan dirinya sendiri. Sedangkan dengan dua hal yang terakhir (berdakwah dan bersabar), manusia dapat menyempurnakan orang lain. Dan dengan menyempurnakan keempat kriteria tersebut, manusia dapat selamat dari kerugian dan mendapatkan keuntungan yang besar.” (Taisiir Karimir Rohmaan hal. 934) - Mengajarkan Tentang Keikhlasan
Sebagaimana sesuai dengan firman Allah : “Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu kitab (Al-Qur’an) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.” (QS. az- Zumar [39] : 22) - Mengikuti Ajaran Rasulullah Saw
Sebagaimana sesuai dengan firman Allah : “… apa saja yang diberikan Rasul kepadamu, maka ; terimalah, dan apa yarvg dilarangnya bagirnu, maka tihggalkanlah. dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukuman-Nya.” (QS. al-Hasyr [56] : 7)
Dapat diambil kesimpulan bahwa artikel mengenai makna surat Al Ashr di atas yang diulas secara detail dan dikemas dengan menarik, diharapkan bisa membantu memudahkan dalam mempelajari serta memahaminya lebih dalam lagi.
Sehingga nantinya mungkin bias dijadikan sebagai bahan referensi yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari – hari dan menambah wawasan bagi anda. Sampai disini dulu ya artikel kali yang membahas mengenai makna surat Al Ashr. Semoga bisa bermanfaat bagi anda dan terima kasih sudah meluangkan sedikit waktu untuk membaca artikel saya ini.
Artikel ini di tulis Oleh:
Ustadz Rahmad Fauzi Lubis, S.Pd., M.Pd.I (Ustadz Seribu YouTube)