Belajaraktif.com – Dalam syariat Islam, mengadzani bayi baru lahir merupakan sunnah yang dianjurkan. Tujuannya agar bayi mendengar kalimat tauhid sebagai suara pertama di dunia, sehingga terlindungi dari setan dan gangguan lainnya. Namun, tentunya apa yang kita lakukan haruslah berdasarkan tuntunan dari Nabi Muhammad ﷺ .
berikut salah satu dalil tentang Mengazankan bayi setelah dilahirkan:
عن عبيد الله بن أبي رافع عن ابيه قال : رأيت رسول الله صلى الله عليه و سلم أذن في أذن الحسن بن علي حين ولدته فاطمة بالصلاة
Artinya:
Dari ‘Ubaidullah bin Abi Rafi’, dari Bapaknya, ia berkata, “Saya melihat Rasulullah ﷺ adzan ke telinga al-Hasan bin Ali ketika Fathimah melahirkannya. Dengan adzan seperti adzan ketika melaksanakan shalat”.
Takhrij Hadits:
- As-Sunan karya Imam at-Tirmidzi, juz. 4, hal. 97, no. 1514 (Cet. Dar Ihya’ at-Turats al-‘Arabi, Beirut).
- As-Sunan karya Imam Abu Daud, juz. 2, hal. 749, no. 5105 (Cet. Dar al-Fikr).
- Al-Musnad karya Imam Ahmad bin Hanbal, juz. 6, hal. 391, no. 27230 (Cet. Mu’assasah Qurthubah, Kairo).
- Al-Mushannaf karya Imam Abdurrazzaq, juz. 4, hal. 336, no. 7986 (Cet. Al-Maktab al-Islami, Beirut).
- Al-Mu’jam al-Kabir karya Imam ath-Thabrani, juz. 1, hal. 400, no. 921.
- Syu’ab al-Iman karya Imam al-Baihaqi, juz. 18, hal. 137, no. 8368.
- Al-Musnad karya Imam ath-Thayalisi, juz. 1, hal. 130, no. 970 (Cet. Dar al-Ma’rifah, Beirut).
Status/Kualitas Hadits:
Imam at-Tirmidzi berkata, “Ini hadits hasan shahih”. (juz. 4, hal. 97, no. 1514 [Cet. Dar Ihya’ at-Turats al-‘Arabi, Beirut].
Menurut Syekh Nashiruddin al-Albani, hadits ini adalah hadits Hasan. Demikian disebutkan dalam:
- Mukhtashar al-Irwa’ al-Ghalil, juz. 1, hal. 229, no. 1173 (Cet. Al-Maktab al-Islami, Beirut).
- Shahih wa Dha’if Sunan Abi Daud, juz. 11, hal. 105, no. 5101.
- Shahih wa Dha’if Sunan at-Tirmidzi, juz. 4, hal. 14, no. 1514.
Sumber: diambil dari tulisan https://somadmorocco.blogspot.com/2010/04/hadits-tentang-mengazankan-bayi-yang.html