Belajaraktif.com – Menjaga Lisan adalah salah satu amalan penting dalam Islam. Menajga Lisan merupakan perintah Allah dan Rasul-Nya. Dengan lisan, manusia dapat mengkomunikasikan apa yang mereka rasakan di lubuk hatinya. Ucapan yang baik maupun yang buruk akan senantiasa menjadapat catatan dari Allah Subhana wata’ala

Allah Subhanawata’ala Berfirman Q.S. Qaf ayat 18:

As-syafi’i, imam mazhab paling disegani dan banyak pengikutnya hingga saat ini, termasuk kelompok yang sedikit. Bila hendak berbicara, Imam Syafi’i selalu memikirkan terlebih dahulu apa yang hendak dikatakanya.

Pilih yang Terbaik
Tentu saja prinsip Imam Syafi’i ini bukan sekadar ucapan tanpa makna, juga bukan tanpa kesadaran. Prinsipnya justru lahir dari kesadaran, keyakinan, dan perenungan yang mendalam pada apa yang dikatakan Rasulullah SAW, “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari pembalasan, seyogyanya ia mengucapkan yang baik saja atau pilihlah berdiam diri.” Orang-orang yang menghendaki kebersihan dirinya tetap terjaga, akan begitu ketat menjaga lisannya. Bukan sekadar asal ucap, juga bukan sekadar asal bunyi.

Nabi Muhammad SAW juga meminta kaum muslimin untuk membatasi ucapannya. Bahkan ia menganjurkan untuk menghindari berbicara jika tidak penting.

“Janganlah kamu sekalian memperbanyak bicara selain berzikir kepada Allah. Sesungguhnya memperbanyak perkataan tanpa zikir kepada Allah akan mengeraskan hari, dan sejauh-jauh manusia adalah yang hatinya keras.” (HR Tirmidzi)

Keutamaan Menjaga Lisan

1. Dijauhkan dari Kebinasaan
Rasulullah SAW dalam sebuah hadits menjelaskan bahwa mereka yang tidak bisa menjaga lisannya akan binasa di akhirat kelak. Dikatakan juga wajah mereka akan tersungkur dalam neraka sebagaimana sabdanya ketika berbincang dengan Mu’adz bin Jabal RA,

“Maukah aku beritahukan kepadamu tentang kunci semua perkara itu?” Jawabnya: “Iya, wahai Rasulullah.” Maka Beliau memegang lidahnya dan bersabda, “Jagalah ini”. Ia bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah kami dituntut (disiksa) karena apa yang kami katakan?” Maka Beliau bersabda, “Celaka engkau. Adakah yang menjadikan orang menyungkurkan mukanya di dalam neraka selain ucapan lisan mereka?” (HR Tirmidzi)

2. Mendapat Ridha Allah SWT
Orang yang menjaga lisannya niscaya akan mendapat ridha Allah SWT. Hal ini sesuai dalam sebuah hadits yang berbunyi,

“Sesungguhnya seseorang berbicara dengan satu kalimat yang diridhai oleh Allah dan dia tidak menyangka akan sampai kepada apa (yang ditentukan oleh Allah), lalu Allah mencatat keridhaan baginya pada hari dia berjumpa dengan Allah.” (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, Imam Malik dan Ahmad)

3. Dekat dengan Rasulullah SAW di Surga
Menjaga lisan jadi fondasi suatu akhlak yang baik. Dengan akhlak yang baik itu maka akan membawa diri kaum muslimin dekat kepada Nabi Muhammad SAW di surga kelak.

“Sesungguhnya yang paling aku cintai di antara kalian dan yang paling dekat tempat duduknya denganku pada hari kiamat adalah kalian yang paling baik akhlaknya.” (HR Tirmidzi)

4. Diganjar Surga
Mereka yang dapat menjaga lisannya dari perkataan buruk dan tidak berguna niscaya akan diganjar surga oleh Allah SWT. Nabi Muhammad SAW bersabda dalam sebuah hadits dari Sahl bin Sa’ad,

“Barang siapa yang dapat memberikan jaminan kepadaku tentang kebaikannya apa yang ada di antara kedua tulang rahangnya, yakni mulut atau lidah, serta antara kedua kakinya, yakni kemaluannya, maka saya memberikan jaminan surga untuknya.” (HR Bukhari)

5. Memperoleh Kedudukan Tinggi sebagai Muslim
Dalam sebuah riwayat, Nabi SAW ditanya:

“Siapakah muslim yang paling utama?’ Kemudian beliau menjawab, “Orang yang bisa menjaga lisan dan tangannya dari berbuat buruk kepada orang lain.” (HR Bukhari)

By Syamsul Rizal

Dosen Tetap IAI Diniyyah Pekanbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *