Belajaraktif.com – Pantun merupakan karya Sastra yang memilki makna bagi seseorang dan juga orang lain, pantun memilki makna tergantung isi dari bait pantunnya. Terkadang pantun bermakna menyindir, bisa bermakna memberikan nasehat, motivasi, membuat lucu (jenaka) dan lain-lain. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pantun adalah bentuk puisi Indonesia (Melayu), tiap bait (kuplet) biasanya terdiri atas empat baris yang bersajak (a-b-a-b), tiap larik biasanya terdiri atas empat kata, baris pertama dan baris kedua biasanya untuk tumpuan (sampiran) saja dan baris ketiga dan keempat merupakan isi.1
Ada sahabat yang bertanya, “Pakcik ajarkan saya membuat pantun”. Berikut beberapa hal yang akan penulis nukilkan terkait dengan pantun:

TUJUAN BERPANTUN
1. Sebagai cara menujukkan suatu suku adat;
2. Memberikan hiburan;
3. Memberikan Nasehat;
4. Memberikan Sindiran;
5. Memberikan Didikan dan Motivasi.

JENIS-JENIS PANTUN
1. Pantun Kiasan
Pantun kiasan adalah salah satu jenis pantun yang berisi tentang perumpamaan atau mengibaratkan sesuatu. Pantun kiasan ini biasanya digunakan untuk menyampaikan maksud tertentu secara tersirat dengan kata-kata kiasan atau bukan makna sebenarnya.
Contoh 1:
Diam lisan banyak merenung;
Lompat tinggi anak tupai;
Hendak hati memeluk gunung;
Apa daya tangan tak sampai
;
Makna pantunnya: Memiliki keinginan yang sangat besar namun mustahil bisa tercapai.

Contoh 2:
Duduk berdiam melihat rusa;
Di sebelah kandang ada gajah;
Kasih ibu sepanjang masa;
Kasih anak hanya sepanjang galah
;
Makna pantunnya: Berisikan pesan tersirat kepada pembaca bahwa kasih seorang ibu diberikan seumur hidup dan tiada tara, sedangkan kasih sayang seorang anak memiliki batasan.

2. Pantun Cinta
Pantun cinta adalah kata-kata gombal yang sering digunakan olah para pejaka atau orang dewesa yang akan meyu sesorang (wanita).
Contoh:
sungguh pahit rasanya jamu;
jamu diminum biar bdan tak mudah sakit;
semakin Lama kulihat-lihat wajahmu;
Seperti Bidadari turun dari langit.


3. Pantun Nasehat
Memberikan nasehat banyak ragamnya, ada yang secara langsung, ada dengan kata-kata bijak, ada dengan bahasa pantun. Namun biasanya gaya bahasa pentun lebih menarik dibaca dan di dengar, hal ini tidak terlepas dari untaian setiap baris kata.
Contoh:
Bertumpuk karung berisikan arang;
Arang dibakar sianak belia;
Kalau ingin selamat di tempat orang;
Jagalah lisan dan akhlak yang mulia.


4. Pantun Jenaka
Pantun jenaka adalah pantun yang cenderung membuat orang lain gelak ketawa, pantun jenaka biasanya mengndung usur sindiran kepada seseorang dengan bahasa yang lucu.
contoh:
Ke supermarket membeli cincin;
Cincin bagus di Toko Dian;
Menahan diri agar tak bersin;
Malah kentut tak tertahankan
.

Contoh 2:
Sungguhlah besar hewan badak;
Jika berjalan terseok-seok;
Nenek tertawa terbahak-bahak;
Melihat kakek bermain TikTok
;

5. Pantun Teka Teki
adalah teka teki yang dilakukan dengan cara berpantun, hal ini agar lebih terlihat seru dan menarik, sekaligus melatih daya ingat seseorang, karana selain mengjngat jawabannya juga harus berfikir kata-kata yang cocok untuk menjadikan sebuah baik pantun terliha indah.
Contoh:
Melihat bintang di langit kelam;
Adapun bulan tertutup abu;
Apa binatang darahnya hitam;
Janggut delapan tulangnya satu?

(Jawaban: Cumi-cumi)

6. Pantun Pribahasa
Pantun Pribahasa sering kali oleh seseorang dibuat untuk menyamai makna, pepatah, semboyan. Namun Pantun Pribahasa ini tidak sembarang membuatnya, karena ia memiliki pesan yang hendak disampaikan.
Contoh:
Menanam padi dengan rapat;
Sebelum panen wajib kita jaga;
Sepandai-pandai tupai melompat;
Sekali waktu pasti jatuh juga.


CARA MERANGKAI KALIMAT PANTUN
Setiap pantun memiliki istilah sampiran dan isi.
1. Sampiran
Sampiran merupakan bagian pantun yang berada di baris satu dan dua. Ini adalah awal dari suatu pantun. Sampiran juga bisa disebut sebagai unsur suasana yang menjadi pengantar untuk menuju isi ataupun maksud dari pantun tersebut.
2. Isi
Isi merupakan bagian pantun yang letaknya ada di baris tiga sampai empat. Ini adalah isi pokok atau kandungan, atau merupakan tujuan pantun tersebut.2
Berikut tutotial membuatnya:
1. Dalam berpantun atau membuat pantun harus memiliki akhiran a-b-a-b atau a-a-a-a.
2. Akhiran “a” adalah kalimat ke-1 dan ke-3. Sedangkan akhiran “b” adalah kalimat ke-2 dan ke-4,
3. Awali terlebih dahulu membuat isi pantun (baris 3 & 4), setelah itu baru pikirkan sampirannya (1 & 2)
4. Kalimat sampiran bebas yang penting akhirnya sama3.
Contoh Pantun 1 huruf di belakang:
Sopan santun anak melayu;
Senyum terukit bile disape;
Dalam Pantun ku kirim rindu;
Rindu mengalir di dalam kate.


Contoh pantun 2 huruf di belakang:
Hari ahad ke pulau rupat,
Singgah ke warung serapan pagi,
Karena menjawab salam urang bersemangat,
Saya ulangi sekali lagi.

Demikian ulasan tentang membuat pantun, jika ada masukan dan kritikan yang membangun silakan berikan tanggapan dikolom komentar.
semoga bermanfaat….! #salam melayu


  1. https://kbbi.web.id/pantun ↩︎
  2. https://www.blibli.com/friends/blog/ciri-ciri-pantun-00/ ↩︎
  3. Tetapi lebih baik kalimat sampiran memiliki kata yang baik. kemudian perlu diketahui, kadang kala orang membuat pantun akhirannya hanya satu huruf “a” atau “b” saja, padahal pantun lebih enak didengar jika akhirannya dua huruf, silakan lihat contoh di atas. ↩︎

By Syamsul Rizal

Dosen Tetap IAI Diniyyah Pekanbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *